LAWAR...MAKANAN KHAS BALI
Lawar adalah makanan tradisional khas Bali yang sudah sangat
terkenal di daerah Bali, dalam dan luar Negeri. Banyak hotel bertaraf
International yang mencantumkan makanan khas Bali ini ke dalam menu yang
disajikan bagi tetamu mereka. Lawar disamping digunakan sebagai sesajen, sajian
dan hidangan juga telah dijual secara luas di rumah-rumah makan dengan merek
lawar Bali. Lawar adalah salah satu jenis lauk pauk yang dibuat dari daging
yang dicincang, sayuran, sejumlah bumbu-bumbu dan kelapa dan terkadang di
beberapa jenis lawar diberikan unsur yang dapat menambah rasa dari lawar itu
ialah darah dari daging itu sendiri, darah tersebut dicampurkan dengan
bumbu-bumbu tertentu sehingga menambah lezat lawar tersebut. Lawar sendiri
tidak dapat bertahan lama makanan ini jika didiamkan di udara terbuka hanya
bertahan setengah hari. Sehingga timing penyajian benar-benar sangat
diperhatikan oleh seorang belawa untuk menjaga rasa dan hygiene daripada lawar
itu.
Penamaan lawar bervariasi, biasanya berdasarkan jenis daging
yang digunakan atau jenis sayurannya. Bila yang digunakan daging babi maka
lawar yang dihasilkan disebut lawar babi., demikian juga bila yang digunakan
sayur nangka, maka lawarnya diberi nama lawar nangka. Ada juga pemberian
namanya berdasarkan warna lawarnya yaitu lawar merah bila warna lawarnya merah,
lawar putih bila warna lawarnya putih dan ada lawar yang bernama lawar
padamare, yaitu sejenis lawar yang dibuat dari campuran beberapa jenis lawar.
Khususnya di Desa Grih Badung penataan
penghidangan lawar tidaklah lengkap jika di dalamnya tidak dilengkapi dengan
lawar don blimbing.
Lawar tidak dapat dipisahkan dari berbagai pelaksanaan
upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat Bali . Bagi Masyarakat Grih Badung
lawar merupakan makanan khas yang dibuat dari campuran daging, kelapa muda,
kelapa yang agak tua, dengan bumbu lengkap (basa genep) Bali. Lawar biasanya
dihidangkan sebagai lauk pauk teman makan nasi yang biasanya dilengkapi dengan
komoh, tatimbungan, dan jukut ares yang disantap bersama sehabis atau sebelum
melaksanakan upacara adat. Secara umum, bahan-bahan yang diperlukan dalam
pembuatan lawar adalah sebagai berikut : Daging babi 1/2 kg, kelapa muda, kelapa agak tua 200 g Kulit
babi bersih 150 g Minyak kelapa/minyak goreng secukupnya Bumbu Isen 2 jari
Kencur 1 jari Kunir 1 jari Jahe 0,5 jari Base wangen 1 sendok makan Daun limo
rajang 1 sendok teh Bawang putih 15 siung Bawang merah 15 siung Merica hitam 1
sendok makan Cabai merah 50 g Kemiri 10 biji Daun jangan ulam secukupnya Terasi
secukupnya Garam secukupnya Kulit daging kelapa bakar secukupnya Daun salam
secukupnya Daun jambu biji secukupnya.
Cara Pembuatan
Merica hitam diulek halus. Bawang putih dan kencur diulek
halus dan digoreng bersama garam, terasi dan irisan cabai, sampai baunya harum
(bumbu A). Bawang merah, bawang putih dan kemiri diiris-iris dan digoreng
sampai harum, selanjutnaya disebut emba. Bumbu-bumbu lainnya diulek menjadi
satu dan digoreng (bumbu B). Bumbu lengkap dibuat dengan mencampur merica
hitam, bumbu A, bumbu B, mba dan limo rajang. Bumbu lengkap ini diaduk merata
dan siap digunakan untuk pencampur. daging dibersihkan dari urat dan lemak dan
dicincang halus serta ditambahkan darah segar dan daun salam. Pencincangan
dilanjutkan sampai dagingnya halus. Daging yang telah dicincang halus kemudian
direndam di dalam air daun jambu biji panas selama lebih kurang lima menit,
selanjutnya disaring, diperas dan ditiriskan. batok kelapa mudah direbus selama
10 menit, kemudian didinginkan. Kelapa muda yang telah dingin kemudian diiris
memanjang, kemudian diperas, airnya dibuang. Kulit babi dibersihkan dan
selanjutnya kulit yang telah bersih direbus sampai matang, kemudian
didinginkan, terus diiris-iris memanjang. selanjutnya dilakukan pencampuran
bumbu dengan cara berikut. Kelapa muda ditambah bumbu lengkap dan diaduk
merata. Kelapa muda, daging cincang dan kulit babi yang sudah dibumbui dicampur
dan diaduk merata. Setelah tercampur merata, pada bagian atas ditaburi dengan
bawang goreng, selanjutnya lawar siap dihidangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tri Hita Karana, tiga hal pokok penyebab kita hidup berbahagia.