Cari Blog Ini

Rabu, 27 Juli 2016

Tujuh Cara Mematikan atau Menyuburkan Team Kerja!

Tujuh Cara Mematikan atau Menyuburkan Team Kerja! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Salah satu kekhasan pemimpin yang baik, justru harus mengenal, kapan kita bisa mematikan ide kreatif seorang teman atau team kerjamu. Dengan mengenal caranya, engkau akan menemukan cara baru untuk menyuburkan ide kreatif dari anggota team kerjamu! Caranya mudah untuk mematikan ide anggota team kerjamu:

Janganlah menatap matanya, tetapi lihatlah barang di sekitarnya, atau tunduk saja saat dia mengajak engkau bicara!

Katakanlah padanya, "Siapa yang tanya, penting apa idemu buatku?"

Tempatkanlah ide temanmu itu dengan cara "brainstorming": Emang idemu itu satu-satunya yang benar apa? Masih banyak ide bagus lainnya daripada idemu sendiri! Misalnya temanmu sedang menampilkan ide kreatifnya untuk menghias dekorasi manten. Dia membuat dekorasi manten yang bernuansa pegunungan lengkap dengan air terjunnya. Kalau engkau mau mematikan idenya, katakan saja, "Emang kamu sendiri apa yang punya ide seperti itu, aku pun punya, tapi aku nggak suka pamer seperti dirimu!"

Ber-SMS-lah terus selama dia berbicara, dan cukup tanggapi dengan kata, "Oh iya, baguslah! Ehmm Begitu...?"

Setiap kali dia berbicara tentang idenya, Anda tidak perlu tanya tentang idenya yang bagus dan kreatif, tapi ajukanlah terus ceritamu sendiri untuk menandingi idenya! M
... baca selengkapnya di Tujuh Cara Mematikan atau Menyuburkan Team Kerja! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 03 Juli 2016

Wiro Sableng #23 : Cincin Warisan Setan

Wiro Sableng #23 : Cincin Warisan Setan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Hujan turun menggila malam itu. Bunyi derunya menegakkan bulu roma. Apalagi angin bertiup kencang, memukul daun pepohonan, menambah seramnya pendengaran. Sesekali kilat menyambar seperti hendak membelah bumi di malam gelap gulita itu. Kemudian menggelegar suara guntur. Bumi bergoncang seperti mau amblas, langit seolah-olah hendak runtuh!Nyanyian itu dinyanyikan berulang kali oleh Ratu Mesum. Dan WiroBanyu Abang banyu yang sejukAir terjun Banyu Abang terletak di gunung berapi yang telah mati.

"Hujan keparat!" maki pemuda berpakaian putih yang lari di bawah

hujan lebat itu. Sekujur tubuh dan pakaiannya basah kuyup. Karenanya

dia tak merasa perlu lagi mencari tempat untuk berteduh. Lagi pula di

mana akan ditemukan tempat berlindung di dalam rimba belantara lebat

itu. Daun-daun pepohonan besar tidak kuasa membendung curahan air

hujan. Kilat menyambar, membuat orang ini terkejut. Sesaat wajahnya

tampak jelas dalam terangnya sambaran kilat. Kembali dia menyumpah

dalam hati. Baru saja menyumpah geledek kembali menggelegar.

"Benar-benar gila!" makinya kembali.



Mendadak orang ini hentikan lariny
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #23 : Cincin Warisan Setan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 01 Juli 2016

Wiro Sableng #89 : Geger Di Pangandaran

Wiro Sableng #89 : Geger Di Pangandaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : WASIAT IBLIS

SEPASANG mata Pendekar 212 sesaat membesar tak berkesip. Dadanya berdebar keras. "Dewi Payung Tujuh! Akhirnya kutemui kau!" kata Wiro menggeram dalam hati. Kalau dituruti amarahnya, rasanya mau dia menyerbu si gadis saat itu juga. Sambil mengepalkan tinju murid Sinto Gendeng berusaha menekan gejolak dendam yang bersarang dalam dirinya sejak beberapa waktu.
Orang tua pemilik rumah makan menyambut kedatangan Wiro lalu dengan ramah mempersilahkan tamunya ini memilih tempat duduk. Namun sang tamu sama sekali tidak mengacuhkan. Terus saja memandang melotot ke arah gadis berpakaian biru berkembang-kembang kuning yang duduk di sudut rumah makan, asyik menyantap makanan.

"Kalau kuhajar sekarang rasanya kurang pantas. Biarkan dia meneruskan makan dulu. Mungkin ini makan yang terakhir baginya. Akan kutunggu dia di luar!"Wiro keluar dari rumah makan itu. Dengan cepat dia menyelinap ke balik sebuah bangunan kayu, mendekam di bawah sebatang pohon. Dari sini dia dapat melihat pintu rumah makan hingga orang yang ditunggu tak bakal luput dari pengawasannya.

"Heran...Masuk ke rumah makan lalu keluar lagi. Jangan-jangan tak punya uang. Pemuda geblek..!" Orang tua pemilik rumah makan mengumpat lalu berpaling pada gadis baju biru berbunga-bunga. Dia ingat bagaimana tadi pemuda tak dikenal itu memandang menyorot seolah marah
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #89 : Geger Di Pangandaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu